Nama :Hasyadi Racca Wiratma
Kelas : 4EB22
Dosen : Early Armein
Mata Kuliah : Etika Profesi Akuntansi
Judul : Etika Profesi Akuntansi
UNIVERSITAS GUNADARMA
2015
TUGAS ETIKA PROFESI AKUNTANSI (JURNAL)
Pengaruh Pengalaman Time Budget Pressure dan Etika
Auditor terhadap Kualitas Audit
Penulis : Goodman Hutabarat
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh
independensi, profesionalisme, tingkat pendidikan, etika profesi, pengalaman,
dan kepuasan kerja auditor terhadap kualitas audit di Kantor Akuntan Publik di
Bali. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa daftar nama Kantor
Akuntan Publik dan data primer berupa jawaban-jawaban responden dari
pengumpulan data kuesioner. Penelitian ini menggunakan metode simple random
sampling dalam penentuan sampel da nada 36 sampel yang memenuhi kriteria.
Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda untuk teknik
analisis datanya, dimana hasil penelitian menunjukkan variabel independensi,
profesionalisme, tingkat pendidikan, etika profesi, pengalaman, dan kepuasan
kerja auditor berpengaruh secar simultan terhadap kualitas audit. Secara
parsial hanya tingkat pendidikan dan etika profesi berpengaruh signifikan
terhadap kualitas audit.
PENDAHULUAN
Profesi
auditor telah menjadi sorotan masyarakat dalam beberapa tahun terakhir. Kasus
Enron dan kasus Worldcom di Amerika dan kasus-kasus audit lainnya membuat
kredibilitas auditor semakin dipertanyakan. Kasus Enron di Amerika yang
melibatkan kantor akuntan publik Arthur Andersen. Pada kasus Enron tersebut
terjadi manipulasi laporan keuangan. Pada laporan keuangan dilaporkan
perusahaan mencatat keuntungan 600 juta Dollar AS padahal sebenarnya perusahaan
mengalami kerugian. Berdasarkan hasil pemeriksaan ditemukan ternyata terdapat
beberapa pejabat, manajer dan sebagian besar staf akuntansi Enron adalah mantan
auditor di KAP Andersen.
Berdasarkan
kasus audit di atas menimbulkan pertanyaan, apakah sebenarnya auditor tersebut
mampu mendeteksi kecurangan-kecurangan dan kelemahan penyajian laporan keuangan
klien atau sebenarnya mereka mampu mendeteksinya tetapi tidak mengumumkannya
dalam laporan audit. Jika auditor tidak mampu mendeteksi trik rekayasa yang
dilakukan klien maka yang menjadi inti permasalahannya adalah kompetensi atau
keahlian auditor tersebut. Namun apabila yang terjadi akuntan publik ikut
mengamankan praktik rekayasa tersebut, seperti yang terungkap dalam kasus Enron
maka inti permasalahannya adalah independensi auditor.
Menurut
Libby dan Frederick (1990) pengalaman yang dimiliki auditor akan mempengaruhi
kualitas auditnya, mereka menemukan bahwa semakin banyak pengalaman auditor
semakin dapat menghasilkan berbagai dugaan dalam menjelaskan temuan audit.
Pengalaman kerja telah dipandang sebagai suatu faktor penting dalam memprediksi
kinerja auditor (Bonner, 1990; Ashton, 1991; Choo dan Trotman, 1991; Tubbs,
1992; Abdolmohammadi dan Wright, 1987).
Faktor
lain yang dapat mempengaruhi kualitas audit adalah time budget pressure (tekanan
anggaran waktu). Menurut Waggoner et.al (1991), jika alokasi waktu
untuk penugasan tidak cukup, maka auditor mungkin mengkompensasikan dengan
kerja mereka dengan cepat, dan hanya menyelesaikan tugas-tugas yang penting
saja sehingga mungkin menghasilkan kinerja yang tidak efektif. Dezoort (1998)
menyatakan bahwa adalah hal yang umum ditemukan bahwa di bawah tekanan anggaran
waktu, individu cenderung akan bekerja dengan cepat sehingga akan berdampak
pada penurunan kinerjanya. Time budget pressure akan memberikan
pengaruh yang negatif terhadap kualitas pekerjaan audit. Sebagian besar
penelitian mengindikasikan bahwa tekanan waktu bisa mendorong perilaku
disfungsional antara lain terjadinya premature sign-off dan under-reporting
of chargeable time (Kelly dan Margheim, 1990; Glover, 1997; Dezoort,
1998; Soobaroyen dan Chengabroyan, 2005).
Konflik
dalam sebuah audit akan berkembang pada saat auditor mengungkapkan informasi
tetapi informasi tersebut oleh klien tidak ingin dipublikasikan kepada umum.
Konflik ini akan menjadi sebuah dilema etika ketika auditor diharuskan membuat
keputusan yang menyangkut independensi dan integritasnya dengan imbalan
ekonomis yang mungkin terjadi di sisi lainnya. Pengembangan dan kesadaran
etis/moral memainkan peran kunci dalam semua area profesi akuntansi (Louwers et.al,
1997). Akuntan secara terus menerus berhadapan dengan dilemma etika yang
melibatkan pilihan antara nilai-nilai yang bertentangan. Pertimbangan
professional berlandaskan pada nilai dan keyakinan individu, sehingga kesadaran
etika/moral memainkan peran penting dalam pengambilan keputusan dalam pekerjaan
audit (Deis & Giroux, 1992; Shaub & Lawrence, 1996; Trevino, 1986).
METODE PENELITIAN
Populasi
yang dipilih dalam penelitian ini adalah auditor yang terdapat dalam KAP yang
terdapat di Jawa Tengah. Pemilihan sampel penelitian dalam penelitian ini
menggunakan metode purposive sampling. Penelitian ini menggunakan satu
variabel terikat (dependen) yaitu kualitas audit, tiga variable bebas
(independen) yaitu pengalaman, time budget pressure dan etika
auditor. Indikator yang digunakan untuk mengukur pengalaman adalah sebagai
berikut : (a) lama melakukan audit, (b) jumlah klien yang sudah diaudit, (c)
jenis perusahaan yang pernah di audit. Indikator yang digunakan untuk mengukur time
budget pressure adalah sebagai berikut: (a) keketatan anggaran, dan (b)
ketercapaian anggaran.
Variabel
etika auditor akan diproksikan dalam dua dimensi yakni: (a) locus of
control internal dan (b) kesadaran etis. Etika auditor yang diukur dalam
etika auditor ini dibatasi pada nilai etis yang dimiliki auditor. Adapun
untuk mengukur kualitas audit pada auditor dalam penelitian ini digunakan indikator
kualitas audit yang dikembangkan dan dikemukakan oleh: Wooten (2003), Bhen et.al (1997),
Duff (2004), yaitu sebagai berikut: (a) deteksi salah saji, (b) melaporkan
salah saji, (c) komitmen yang kuat terhadap jasa audit yang diberikan
kepada klien, (d) prinsip kehati-hatian, (e) review dan pengendalian oleh
supervisor, (f) perhatian yang diberikan oleh manajer dan patner.
Pengujian
validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas konstrak (construct
validity) dan teknik yang digunakan adalah dengan Pearson Product
Moment.Teknik uji reliabilitas yang digunakan adalah reliabilitas
konsistensi internal. Untuk mengukur konsistensi internal digunakan
pengujian dengan teknik Cronbach’s Alpha. Untuk memastikan apakah ada
pengaruh pengalaman, time budget pressure dan etika auditor
terhadap kualitas audit maka pengujian dilakukan dengan uji analisis jalur
(path analysis). Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
H1 :
Pengalaman, time budget pressure dan etika auditor berpengaruh secara
simultan terhadap kualitas audit.
H2 :
Pengalaman, time budget pressure dan etika auditor berpengaruh secara
parsial terhadap kualitas audit.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
pengujian validitas data menunjukkan bahwa semua (enam) item pertanyaan untuk
variabel pengalaman valid. Semua (empat) item pertanyaan untuk mengukur time
budget pressure valid. Sedangkan untuk variabel etika auditor terdapat
satu item pertanyaan untuk dimensi locus of control yang tidak
valid sehingga di keluarkan dari data yang digunakan. Hasil pengujian validitas
untuk variabel kualiatas audit menunjukkan semua pertanyaan valid. Hasil
pengujian reliabilitas menunjukkan bahwa semua variabel yang digunakan
reliabel.
Berdasarkan
hasil output regresi diperoleh hubungan positif yang kuat antara pengalaman
dengan kualitas audit sebesar 0,664. Hubungan positif yang sedang antara etika
auditor dengan kualitas audit sebesar 0,573, hubungan positif yang sedang
antara pengalaman dengan etika auditor
sebesar 0,475. Hubungan negatif yang sedang antara time
budget pressure dengan kualitas audit sebesar -0,453. Hasil perhitungan
menunjukkan koefisien jalur pengalaman terhadap kualitas audit sebesar 0,485,
koefisien jalur time budget pressure terhadap kualitas audit sebesar
-0,286, dan koefisien jalur etika auditor terhadap kualitas audit sebesar
0,261.
Pengujian
hipotesis pertama menggunakan data Fhitung dan Ftabel. Ftabel untuk
tingkat signifikansi 0,05 dan derajat bebas db1 = 3 dan db2 = 85-3-1 = 81,
diperoleh F 0,05(3,81) = 2,72. Karena Fhitung lebih besar dari Ftabel (40,692
> 2,72) maka dapat diambil keputusan untuk menolak H0. Berdasarkan hasil uji
empiris diperoleh nilai F untuk model sebesar 40,692 dengan nilai probabilitas
(sig) 0,000. Karena nilai sig < 0,05, maka Ho ditolak dan pengujian secara
individual dapat dilakukan. Dengan demikian hipotesis pertama dalam penelitian
ini (H1) diterima (terbukti), sehingga dapat disimpulkan bahwa pengalaman, time
budget pressure dan etika auditor secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap kualitas audit.
Pengujian
hipotesis kedua menggunakan data thitung dan ttabel. Berdasarkan hasil
perhitungan nilai koefisien jalur variabel pengalaman ke kualitas audit sebesar
0,485 (t = 6,073; P = 0,000), koefisien jalur benilai positif (0,485).
Pengujian parsial diketahui bahwa untuk variabel pengalaman thitung > ttabel (6,073
> 1,6639) dan dapat juga dilihat tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05
(0,000 < 0,05). Hasil menunjukkan koefisien jalur pengalaman ke kualitas
secara statistik signifikan (Ho ditolak). Pengalaman kerja telah dipandang
sebagai suatu faktor penting dalam memprediksi kinerja auditor. Hasil
penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian Choo & Trotman (1991),
Boner & Lewis (1990) dan Abdolmohammadi & Wright (1987) memberikan
bukti empiris bahwa auditor berpengalaman lebih banyak menemukan item-item yang
tidak umum (atypical) dibandingkan auditor yang kurang berpengalaman,
dampak pengalaman auditor akan signifikan terhadap hasil kinerja auditor,
mereka juga menyimpulkan bahwa staf yang berpengalaman akan memberikan pendapat
yang berbeda dengan staf junior untuk tugas-tugas yang sifatnya terstruktur.
Pengujian
hipotesis kedua untuk variabel time budget pressure menunjukkan nilai
koefisien
jalur time budget pressure ke kualitas
audit sebesar -0,285 (t = -3,894 ; P = 0,000), koefisien jalur benilai negatif
(-0,285). Berdasarkan hasil perhitungan juga diketahui bahwa thitung >
ttabel(3,894 > 1,6639) dan dapat juga dilihat tingkat signifikansi lebih
kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05). Hasil menunjukkan koefisien jalur time
budget pressure ke kualitas audit secara statistik signifikan (Ho
ditolak). Jadi dapat disimpulkan bahwa time budget pressure berpengaruh
negatif signifikan terhadap kualitas audit. Semakin tinggi time budget
pressure maka semakin rendah kualitas audit. Walaupun sebagian besar
auditor tidak melakukan prematur sign-off, akan tetapi terdapat
jumlah yang cukup banyak yang menyatakan kadang-kadang juga melakukannya 38,8
persen. Sebagian besar (74,1 persen) auditor menyatakan sering memenuhi
anggaran biaya jika mencatat waktu yang dilakukan untuk melakukan audit.
Berdasarkan
hasil uji empiris diperoleh nilai koefisien jalur etika auditor kepada kualitas
audit sebesar 0,261 (t = 3,186 ; P = 0,002), koefisien jalur benilai positif
(0,261). Hasil perhitungan juga menunjukkan bahwa thitung > ttabel (3,186
> 1,6639) dan dapat juga dilihat tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05
(0,002 < 0,05). Hasil menunjukkan koefisien jalur etika auditor kepada
kualitas audit secara statistic signifikan (Ho ditolak). Jadi dapat
disimpulkan bahwa etika auditor berpengaruh positif signifikan terhadap
kualitas audit. Semakin tinggi etika auditor maka semakin tinggi kualitas
audit.
Menurut
Ziegenfuss & Singhapakdi (1994) bahwa orientasi etika auditor mempunyai
hubungan positif dengan perilaku pengambilan keputusan etis. Auditor dengan
skor idealisme yang tinggi akan cenderung membuat keputusan yang secara absolut
lebih bermoral (favor moral absolute) dan sebaliknya.
KESIMPULAN
Pengalaman audit, time budget pressure dan
etika auditor secara parsial berpengaruh terhadap kualitas audit. Pengalaman
audit memberikan pengaruh positif yang signifikan terhadap kualitas audit,
dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi pengalaman audit maka
akan memberikan dampak positif terhadap peningkatan kualitas audit. Time
budget pressureberpengaruh negatif signifikan terhadap kualitas audit, dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tekanan anggaran waktu maka
akan berpengaruh terhadap penurunan kualitas audit. Etika auditor berpengaruh
positif signifikan terhadap kualitas audit, dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa semakin tinggi etika auditor maka akan berpengaruh terhada meningkatknya
kualitas audit.
SARAN
Adanya
pengaruh positif dari pengalaman terhadap kualitas audit maka disarankan kepada
kantor akuntan publik untuk memberikan penugasan audit yang memiliki
kompleksitas tugas audit yang tinggi kepada auditor yang sudah memiliki
pengalaman audit, baik pengalaman dari sisi lama melakukan audit,pengalaman
dari jumlah klien yang diaudit dan pengalaman dari jenis perusahaan yang
diaudit. Hasil penelitian yang menunjukkan terdapat pengaruh negatif time
budget pressure terhadap kualitas audit, maka hal ini tentunya perlu
menjadi perhatian perusahaan auditor untuk lebih memperhatikan penyusunan
rencana anggaran auditnya baik dalam hal anggaran waktu audit maupun penyusunan
rencana anggaran biaya audit. Pelaksanaan audit tidak mengalami tekanan
anggaran waktu yang berlebihan yang dapat mengancam kualitas audit.
REFERENSI
Ardani, Lilis. 2010. Pengaruh Kompetensi,
Independensi, Akuntabilitas, dan Motivasi Terhadap Kualitas Audit. Dalam
Majalah Ekonomi Tahun XX.
Badjuri, Achmat. (2011). Faktor-Faktor yang
Berpengaruh Terhadap Kualitas Audit Auditor Independen pada Kantor Akuntan
Publik (KAP) di Jawa Tengah. Dinamika Keuangan dan Perbankan. 3(2) (Nov) h:
183-197.
Baotham, Sumintorn. 2007. The Impact of Proffesional
Knowledge and Personal Ethics on Audit Quality. International Academy Bisnis
& Ekonomi.
Chanawongse, Kasom., Poonpol, Parnsiri., Poonpool,
Nuttavong. 2011. The Effect of Auditor Professional on Audit Quality: An
Empirical Study of Certified Public Accountants (CPAs) in Thailand.
International Academy Bisnis & Ekonomi.
Faizal, Hardiyah, M. Rizal Yahya. 2012. Pengaruh
Kompetensi, Independensi dan Profesionalisme Terhadap Kualitas Audit Dengan
Kecerdasan Emosional Sebagai Variabel Moderasi (Survei pada Kantor Akuntan
Publik di Indonesia). Dalam Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah
Kuala Banda Aceh.
Friska, Novanda. 2012. Pengaruh Profesionalisme
Auditor, Etika Profesi, dan Pengalaman Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat
Materialitas. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.
Gautama, Ibnu dan Muhammad Arfan. 2010. Pengaruh
Kepuasan Kerja, Profesionalisme, dan Penerapan Teknologi Informasi Terhadap
Kinerja Auditor. Dalam Jurnal Telaah & Riset Akuntansi, 3(2) Juli: pp:
195-205
Halim, Abdul. 2008. Auditing I (Dasar-Dasar Audit
Laporan Keuangan), Edisi Ketiga. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar